_Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya_
_Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat_
_Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang_
_Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja_
*(Imam Syafi’i).*
@TemanSurga, manusia itu sering banget lupa. Terutama dalam urusan menimba ilmu. Banyak buku yang dibaca, tapi sedikit yang nempel di kepala. Sayang banget. Padahal udah ngorbanin waktu, harta, dan pikiran untuk menimba ilmu. Tapi hasilnya zonk!
Eits, gak usah nyesel bosqu. Insya ALlah proses menimba ilmu kita tetap berpahala. Jangan lantas baperan terus mogok baca. Santai aja bro sis. Yang mesti kita pikirin, gimana caranya biar ilmu yang kita timba gak mudah lupa.
Nah, nasihat Imam Syafi’i di atas pas banget tuh. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. Jangan sia-siakan kesempatan kita untuk berburu ilmu dengan membiarkan hikmah itu masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Nggak ada bekasnya.
Biasain deh untuk menuliskan setiap tetesan hikmah yang kita dapat dari baca buku, dengar nasihat ulama, atau nyimak kajian online. Apalagi di era digital hari gini, banyak fasilitas yang bisa kita pakai untuk mengikat ilmu. Dari mulai screen shot, record audio, notes, hingga rekaman video. Jangan dipakai buat titokan aja.
Lihat para ulama dulu, mereka minim fasilitas, tapi karya tulisnya tak terbatas. Mereka membiasakan diri mengikat ilmu dengan menuliskannya pada media apa aja yang ada.
*Sa’îd bin Jubair* mengatakan : _“berapa kali saya mendatangi Ibnu ‘Abbâs dan saya tuliskan (ilmu dari beliau) di atas lembaran-lembaran kertas dan mendiktekannya, saya tulis di sandal dan sepatuku (khuf) dan mendiktekannya…”_
Selagi banyak waktu #DiRumahAja, yuk #TetapProduktif dengan banyak baca buku dan bikin resumenya. Atau bagikan kutipan inspiratifnya di sosial media. Ilmunya dapat, pahala juga dapat. Double untungnya. Kuy![]