“Kesan Pertama Begitu Menggoda... Selanjutnya terserah Anda”,
masih ingat bunyi iklan tersebut?. Apakah Anda setuju? Ya..kesan
pertama sangat penting untuk mendapatkan perhatian lebih selanjutnya.
Begitu pula dalam mengajar di kelas, pembukaan menjadi sangat penting karena dapat menentukan proses kegiatan belajar-mengajar selanjutnya. Pembukaan memberikan impact bagi siswa untuk masuk dalam kondisi pikiran yang dibutuhkan untuk percepatan belajar (Accelerated Learning), ketika pembukaan menarik, rasa ingin tahu siswa meningkat, siswa menjadi lebih termotivasi mengikuti pelajaran selanjutnya sehingga mudah menyerap pelajaran, percaya kepada guru dan materi yang disampaikan, kesediaan menyimak dan terhindar dari gangguan fokus.
Namun, jika awal pembukaan tidak menarik bisa jadi sebaliknya. Siswa mudah bosan, malas dan akhirnya mengalami hambatan dalam menyerap pelajaran.
Apa saja yang sebaiknya Anda lakukan untuk membuat opening begitu memikat?
1. Perkenalan / Salam / SenyumBegitu pula dalam mengajar di kelas, pembukaan menjadi sangat penting karena dapat menentukan proses kegiatan belajar-mengajar selanjutnya. Pembukaan memberikan impact bagi siswa untuk masuk dalam kondisi pikiran yang dibutuhkan untuk percepatan belajar (Accelerated Learning), ketika pembukaan menarik, rasa ingin tahu siswa meningkat, siswa menjadi lebih termotivasi mengikuti pelajaran selanjutnya sehingga mudah menyerap pelajaran, percaya kepada guru dan materi yang disampaikan, kesediaan menyimak dan terhindar dari gangguan fokus.
Namun, jika awal pembukaan tidak menarik bisa jadi sebaliknya. Siswa mudah bosan, malas dan akhirnya mengalami hambatan dalam menyerap pelajaran.
Apa saja yang sebaiknya Anda lakukan untuk membuat opening begitu memikat?
Saya yakin, setiap saat memulai pelajaran Anda pasti mengucapkan salam terlebih dahulu, namun sudahkah Anda memberikan “greeting power” pada salam yang Anda ucapkan?
Apa itu Greeting Power?
Didalam NLP kita mengenal istilah “I Go FIRST”. Jika Anda ingin membuat suasana kelas menyenangkan, maka Anda harus berfikir dan merasa senang terlebih dahulu didalam diri Anda, dan hal itu akan memancar keseluruh orang disekitar Anda.
Pada saat pertama kali masuk kelas, alangkah baiknya jika Anda tersenyum dengan tulus. Salam yang penuh energi cinta, sambil Anda mengucapkan salam, rasakan dan bayangkan energi kasih sayang memancar dari dalam diri Anda kepada siswa-siswa Anda, dan mereka menerimanya kemudian memancarkannya kembali kepada Anda ketika menjawab salam Anda. Semakin tulus Anda mengucapkannya semakin kuat energi yang terpancar dan semakin besar pula rasa kasih sayang yang diberikan kembali oleh siswa Anda.
Anda bisa mengucapkan kalimat salam pembuka seperti ini :
“Assalamualaikum/Selamat
pagi anak-anak...(sambil tersenyum dan posisi kedua telapak tangan Anda
terbuka). Senang sekali Bapak/Ibu hari ini bertemu lagi dengan kalian
yang setiap hari semakin bersemangat dan rajin.” (saat mengatakan
“senang sekali” gerakkan dan tempelkan kedua telapak tangan Anda didada
Anda sambil tersenyum).
Nah...dengan memadukan rasa dengan ucapan Anda, maka salam yang Anda ucapkan memiliki power atau kekuatan yang luar biasa. Itulah yang disebut dengan Greeting Power.
2. Beri ApresiasiNah...dengan memadukan rasa dengan ucapan Anda, maka salam yang Anda ucapkan memiliki power atau kekuatan yang luar biasa. Itulah yang disebut dengan Greeting Power.
Pada dasarnya manusia senang dipuji. Tentunya dengan pujian yang jujur dan tulus. Pujian berarti memberi penghargaan pada segala hal yang dilakukan oleh siswa, baik ketika siswa itu telah berhasil ataupun belum.
Pada saat opening, setelah mengucapkan salam maka perkuat “state of mind” atau kondisi pikiran siswa untuk siap masuk dalam materi pelajaran dengan memberi apresiasi pada apa yang telah mereka capai dan memberi semangat jika hal itu belum tercapai.
Anda bisa memberi apresiasi seperti ini:
“Hebat
sekali..minggu lalu kalian telah mengerjakan tugas kalian dengan baik,
dan hari ini Bapak/Ibu lihat kalian semakin segar dan bersemangat”.
Jika siswa belum mencapai seperti yang diinginkan, Anda bisa beri apresiasi dan support seperti ini:
Jika siswa belum mencapai seperti yang diinginkan, Anda bisa beri apresiasi dan support seperti ini:
“Bapak/Ibu
tahu kalian telah melakukan yang terbaik..maka dari itu Bapak/Ibu
bangga pada kalian. Nah hari ini kalian bisa lakukan lebih baik daripada
kemarin. Bapak/Ibu yakin kalian BISA”.
3. Setting state of mind / membawa ke kondisi pikiran tertentu.
Dalam pembelajaran, State of mind adalah segalanya. Ketika masuk kelas, belum semua siswa siap untuk menerima pelajaran. Sebagian masih memikirkan mainannya, tugas, teman-temannya dan hal lain diluar pelajaran.
Sebagian siswa mungkin pikirannya overload dengan hal-hal lain yang dapat memecah fokus belajarnya. Maka dari itu, seorang guru harus mampu membawa kondisi pikiran siswa untuk masuk dalam kondisi siap untuk belajar.
State of mind yang perlu dibangun sebelum memulai pembelajaran adalah state of mind:
- Fokus
- Fun
- Rasa ingin tahu yang tinggi
- Mudah menyerap informasi
- Partisipatif
3. Setting state of mind / membawa ke kondisi pikiran tertentu.
Dalam pembelajaran, State of mind adalah segalanya. Ketika masuk kelas, belum semua siswa siap untuk menerima pelajaran. Sebagian masih memikirkan mainannya, tugas, teman-temannya dan hal lain diluar pelajaran.
Sebagian siswa mungkin pikirannya overload dengan hal-hal lain yang dapat memecah fokus belajarnya. Maka dari itu, seorang guru harus mampu membawa kondisi pikiran siswa untuk masuk dalam kondisi siap untuk belajar.
State of mind yang perlu dibangun sebelum memulai pembelajaran adalah state of mind:
- Fokus
- Fun
- Rasa ingin tahu yang tinggi
- Mudah menyerap informasi
- Partisipatif
Bagaimana caranya setting state of mind?
A. Dengan metafora (analogi & cerita) / Humor.
Metafora, cerita dan humor berguna untuk membangkitkan efek nyaman dan ceria, membangkitkan rasa ingin tahu, meningkatkan fungsi otak kiri dan otak kanan. Cerita dirancang memiliki pesan tertentu seperti yang diinginkan atau sesuai dengan tema yang akan diajarkan. Cerita disampaikan dengan cara yang tidak berlebihan dan tidak dipaksakan.
Ada 2 (dua) jenis metafora:
1. Simple metafora/perumpamaan:“ pelajaran ini mirip dengan....”
“materi ini diibaratkan.....”
Metafora, cerita dan humor berguna untuk membangkitkan efek nyaman dan ceria, membangkitkan rasa ingin tahu, meningkatkan fungsi otak kiri dan otak kanan. Cerita dirancang memiliki pesan tertentu seperti yang diinginkan atau sesuai dengan tema yang akan diajarkan. Cerita disampaikan dengan cara yang tidak berlebihan dan tidak dipaksakan.
Ada 2 (dua) jenis metafora:
1. Simple metafora/perumpamaan:“ pelajaran ini mirip dengan....”
“materi ini diibaratkan.....”
2. Complex metafora / cerita / dongeng / humor
-menstimulasi otak, membuka sumber daya, mengakses memori tertentu.
-menstimulasi otak, membuka sumber daya, mengakses memori tertentu.
B. Questioning
- Pertanyaan kejutan / memancing rasa ingin tahu :
“ Ada yang tahu 3 cara bagaimana menghitung dengan cepat?”
- Pertanyaan kejutan / memancing rasa ingin tahu :
“ Ada yang tahu 3 cara bagaimana menghitung dengan cepat?”
Pertanyaan seperti tersebut men-set kondisi pikiran siswa menuju state rasa ingin tahu dan partisipatif.
Bagi siswa yang sudah tahu 3 cara menghitung cepat, akan terpancing untuk menjawab, hal ini memunculkan partisipasi dari siswa. Sementara siswa yang belum tahu, pikiran bawah sadar mereka akan bertanya “oh..ternyata ada ya cara menghitung cepat? Seperti apa? “ hal ini akan men-set kondisi pikiran siswa dalam state rasa ingin tahu.
- Pertanyaan yang mudah
Mulailah kelas dengan pertanyaan yang mudah, pertanyaan yang Anda yakin bahwa siswa Anda bisa menjawabnya.
Hal ini akan memicu siswa untuk aktif dan tertantang untuk menjawab pertanyaan Anda berikutnya.
- Pertanyaan pendapat
Pertanyaan pendapat bukan tentang benar atau salah. Anda harus bisa menghargai pendapat masing-masing siswa Anda. Pertanyaan ini hanya untuk memancing partisipasi siswa.
Bagaimana mengakhiri pelajaran yang berkesan?
Bagian akhir dari pelajaran dikelas adalah bagian yang paling diingat oleh siswa. Namun sayang hal ini sering diabaikan oleh para guru yang belum mempelajari Hypnoteaching.
Seperti sebuah konser musik, biasanya penyanyi top atau lagu hits dimainkan terakhir. Hal ini bertujuan agar para penonton ketika pulang masih bisa merasakan sensasi dahsyat saat menonton konser tersebut.
Maka, Anda sebaiknya mempersiapkan akhir suatu pelajaran dengan baik. Agar siswa dapat mengingat hal yang telah Anda ajarkan.
Apa saja yang dilakukan agar closing menjadi berkesan:
1. Beri kesempatan bertanyaBagi siswa yang sudah tahu 3 cara menghitung cepat, akan terpancing untuk menjawab, hal ini memunculkan partisipasi dari siswa. Sementara siswa yang belum tahu, pikiran bawah sadar mereka akan bertanya “oh..ternyata ada ya cara menghitung cepat? Seperti apa? “ hal ini akan men-set kondisi pikiran siswa dalam state rasa ingin tahu.
- Pertanyaan yang mudah
Mulailah kelas dengan pertanyaan yang mudah, pertanyaan yang Anda yakin bahwa siswa Anda bisa menjawabnya.
Hal ini akan memicu siswa untuk aktif dan tertantang untuk menjawab pertanyaan Anda berikutnya.
- Pertanyaan pendapat
Pertanyaan pendapat bukan tentang benar atau salah. Anda harus bisa menghargai pendapat masing-masing siswa Anda. Pertanyaan ini hanya untuk memancing partisipasi siswa.
Bagaimana mengakhiri pelajaran yang berkesan?
Bagian akhir dari pelajaran dikelas adalah bagian yang paling diingat oleh siswa. Namun sayang hal ini sering diabaikan oleh para guru yang belum mempelajari Hypnoteaching.
Seperti sebuah konser musik, biasanya penyanyi top atau lagu hits dimainkan terakhir. Hal ini bertujuan agar para penonton ketika pulang masih bisa merasakan sensasi dahsyat saat menonton konser tersebut.
Maka, Anda sebaiknya mempersiapkan akhir suatu pelajaran dengan baik. Agar siswa dapat mengingat hal yang telah Anda ajarkan.
Apa saja yang dilakukan agar closing menjadi berkesan:
Hal ini untuk memperkuat pesan yang masuk dan memperjelas pemahaman.
2. Rangkum benang merah
3. Buatkan cara mudah untuk mengingat, misal : mind map, jembatan keledai, anchor.
4. Sekali lagi jual manfaat “ Apa manfaatnya mempelajari materi ini?”
Selamat Mempraktekkan..Semoga Bermanfaat.
sumber
No comments:
Post a Comment