Tapi enggak langsung ngebut, ayuk lihat dulu desainnya. Secara penampilan hampir semua baru meski perubahan tidak terlalu signifikan. Tapi coba deh perhatian lagi, mulai dari bentuk head lamp split-nya punya lekukan berbeda. Lampu sein di dada juga lebih meruncing dan terkesan aerodinamis.
Paling beda adalah desain sayap 3D nya, kini dibuat dua layer. Rongga pada sayap ini memang untuk mengarahkan aliran angin agar maksimal mendinginkan mesin. Mundur sedikit ke buntut, lampu belakang jadi lebih tajam. Untuk pilihan warna, jujur paling keren yang warna putih. Kombinasi dengan warna ungunya membuat bagian dalam sayap makin terkesan berlapis.
Indikator speedometer yang minimalis juga mudah dibaca, Desainnya yang sederhana dan memiliki angka serta petunjuk yang besar jadi gampang dilihat meski sedang ngebut sekalipun. Rumah kunci kontak dengan pengaman bermagnet juga dibuat sangat memudahkan. Untuk menutup lubang kunci tinggal pencet, mirip yang ada pada Soul GT.
Handling
Saat duduk di atas joknya, lalu memijakan kaki di foot step dan tangan menggenggam setang, rasanya enggak beda jauh dengan versi terdahulu. "Semua sudah tahu kalau sasis Yamaha memang lincah dan mantab. Makanya karakternya enggak kami buat terlalu berbeda. Pada model ini kami lebih berkonsentrasi pada performa mesinnya," beber M Abidin, GM Technical PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Yuk langsung menikung. Di sirkuit Sentul, hampir semua tikungan memang berkarakter high speed untuk All New Jupiter Z yang top speed mentok di 110 km/jam ini. Beberapa tikungan cepat seperti tikungan kedua dan keluar tikungan 'S' besar bisa dilibas tanpa menutup selongsong gas.
Menikung dalam posisi jarum speedometer menyentuh angka 80 sampai 90 km/jam, motor masih tenang tanpa goyang. Memang terasa ban belakang sedikit kurang traksi khususnya saat bertemu tambalan aspal. Mungkin kalau ganti ban dengan ukuran satu tingkat lebih lebar bisa lebih tenang.
Tapi untuk berkendara sehari-hari performa standar All New Jupiter Z1 sudah lebih dari cukup. Toh di jalanan, jarang-jarang bisa menikung di kecepatan 90 km/jam. Yang pasti karena traffic yang ramai, juga enggak safety bro!
Lalu bagaimana dengan karakternya ketika bertemu tikungan patah? Seperti ketika melewati tikungan 'S' kecil. Karakter Jupiter Z series yang lincah langsung terasa. Motor dengan mudah diubah racing line-nya, ringan pindah jalur dan tetap tenang. Sayangnya enggak ada lintasan bergelombang atau jalanan rusak, jadi belum bisa merasakan kenyamanannya.
Nah, yang satu ini jadi konsentrasi Yamaha. Pabrikan berlogo garpu tala ini mengklaim tenaganya mencapai 10,06 PS di 7.750 rpm dan torsinya 9,9 Nm pada 6.500 rpm. Tenaga yang lebih besar 20 persen ketimbang New Jupiter Z berkarburator ini diperoleh dari beberapa pengembangan.
Seperti roller rocker arm, klep yang lebih besar (25,4 mm in dan 20,4 mm ex), camshaft atau noken as dengan durasi yang diatur ulang. Piston forged dengan ring piston yang lebih tipis serta crankshaft ala YZ Technology juga diyakini makin membuat karakter long stroke-nya lebih tahan banting sekaligus responsif.
Aliran udara dari filter udara dan intake manifold yang didesain minim resistan dengan desain langsung lurus dari ala downdraft. Serta dilengkapi dengan setting transmisi baru. Efeknya ada beberapa catatan khusus untuk motor ini.
Yang pertama adalah, mesin All New Jupiter Z1 ini jadi lebih halus. Getaran minim ini diklaim diperoleh berkat crankshaft baru yang dibekali dengan balancer baru juga. "Karena minim getaran, kami sampai bisa menghilangkan bushing karet di engine mounting. Karet ini awalnya untuk meredam getaran, tapi kini enggak perlu lagi," beber Abidin.
Perpindahan gigi juga menjadi lebih halus dan empuk. Bahkan ketika sengaja memaksa pindah gigi tanpa menurunkan gas sama sekali, tetap empuk dan tidak kasar. Catatan yang terakhir adalah soal akselerasinya. Saat jalan pelan, dan langsung membuka gas mendadak sangat terasa kalau motor ini memang responsif. Bukti lainnya, untuk wheelie terasa mudah tuh.
Akselerasi yang responsif bukan cuma terasa di putaran bawah. Di putaran tengah atas pun kecepatan cepat merambat naik. "Coba rasakan tenaganya disekitar 6.000-7.000 rpm," saran Abidin sesaat sebelum sesi test ride. Memang tidak ada takometer, tapi bisa diterasa kalau putaran mesinnya sudah tinggi.
Nah, respon di putaran atas lagi-lagi bisa dirasakan dengan jelas di tikungan-tikungan tanggung sirkuit Sentul. Misalnya ketika masuk tikungan pertama atau masuk tikungan 'S' besar, enggak perlu turun gigi. Tetap gigi 4 tapi hanya turun gas sedikit saja. Saat posisi motor sudah benar ke arah keluar tikungan tinggal gas pol lagi deh. Putaran mesin tetap cepat naiknya! (motorplus-online.com)
Spesifikasi
Dimensi : P x L x T (mm) 1.935 x 680 x 1.065
Jarak Sumbu Roda : 1.240 mm
Jarak Terendah ke tanah : 135 mm
Tinggi tempat duduk : 765 mm
Berat isi : 101 kg (spoke wheel) / 102 kg (cast wheel)
Kapasitas tangki bensin : 4.1 liter
Mesin
Tipe mesin : 4 langkah, 2 valve SOHC, berpendingin udaraa
Jumlah/posisi silinder : silinder tunggal/mendatar
Volume : 113.7 cc
Perbandingan kompresi : 9.3 : 1
Daya maksimum : 10,06 PS (7.4 kW) / 7.750 rpm
Torsi maksimum : 9.9 Nm/6.500 rpm
Sistem starter : Electric Starter dan Kick Starter
Sistem pelumasan : Basah
Kapasitas oli mesin : Total 1 liter
Sistem bahan bakar : Fuel Injection System (F1)
Tipe Transmisi : Rotary, 4 Kecepatan
Rangka
Tipe rangka: Steel Tube Underbone
Suspensi depan: Teleskopik
Suspensi belakang: Lengan ayun, suspensi ganda
Ban depan: 70/90-17MC 38P
Ban belakang: 80/90-17MC 44P
Rem depan: Cakram
Rem belakang: Tromol
Kelistrikan
Sistem pengapian: TCI (Transistor Control Ignition)
Battery: YTZ4V / GTZ4V (MF Battery 3 Ah)
Tipe busi: NGK-CR6HSA
No comments:
Post a Comment