Bismillahirrahmanirrahim,
Ba’da tahmid dan sholawat,
“Wanita SEJUTA pesona, Karunia dari Sang Maha Pencipta ……. Namun,
wanita tidak diciptakan dari tulang kepala, karenanya ia tercipta bukan
tuk disanjung dan dipuja …. Wanita pun tidak dicipta dari tulang jemari,
sehingga ia tercipta bukan tuk disuruh dan didoktrinasi, Bukan pula
dari tulang kaki , maka hidupnya bukan untuk diinjak dan diintimidasi.
Wanita tercipta dari tulang rusuk sebelah kiri, dekat kehati untuk
dilindungi dan meneguhkan jihad suami” (Inspirasi dari buku abangku,
Hendi Kurnia “Wanita 1000 Pesona”)
Sahabat,
Begitu mulianya peranan seorang wanita dimuka bumi ini, kita semua
mengetahui, bagaimana ketabahan dan kesabaran seorang Siti Hajar yang
herus ditinggal pergi suami tercinta di tanah yang tandus dan kekurangan
air, tidak cukup sampai itu, ia pun harus mengikhlaskan anak yang sudah
lama ia nantikan untuk dikorbankan demi Tuhannya. Kita pun tentu tidak
dapat melupakan bagaimana pengorbanan Siti Khodijah yang mendukung
harta, jiwa dan raga demi perjuangan suami tercinta, Muhammad saw.
Sahabat, lalu bagaimanakah sikap seorang muslim saat bertemu cinta ? Ia
dihadapkan pada dua pilihan, jatuh cinta atau bangun cinta ? Dalam
sebuah analogi sederhana , Saat seseorang terjatuh, ada yang dapat
bangkit kembali atau bahkan mati dengan sakit yang diderita, namun
alangkah indahnya saat kita memilih pilihan kedua, yaitu membangun
cinta, agar cinta terajut dan kekal hingga ke syurga. Seperti lantunan
syair dari Edcoustic ini
Di matamu tersimpan cinta yang suci
Terbangun dalam pernikahan dari beda dunia
Meski kau terbiasa hidup tanpa peri
Namun kau ikhlas hidup bersahaja ….. namun bahagia….
Terbangun dalam pernikahan dari beda dunia
Meski kau terbiasa hidup tanpa peri
Namun kau ikhlas hidup bersahaja ….. namun bahagia….
Duhai pendampingku
Akhlakmu permata bagiku
Buat aku makin cinta
Tetapkan selalu janji awal kita bersatu …. bahagia sampai ke syurga …..
Akhlakmu permata bagiku
Buat aku makin cinta
Tetapkan selalu janji awal kita bersatu …. bahagia sampai ke syurga …..
Sahabatku,
Jika ada seorang lelaki yang berkata “Aku mencintaimu maukah kau menjadi pacarku ?”
Sebenarnya ia sedang berkata “Aku ingin menjinahimu, maukah kau mendekati zinah denganku?”
Sahabat, ingatlah dengan psikologi lelaki dan wanita yang didesain
berbeda. Lelaki lebih mengedepankan logika dibandingkan perasaan. Maka
sebenarnya saat seorang leleaki merayu dan memuji wanita yang belum
halal baginya, sangat jarang itu keluar dari hatinya, namun lebih
tepatnya dari nafsu yang dikemas oleh logikanya. Namun berbeda dengan
wanita yang lebih sering mengandalkan perasaanya, saat seorang lelaki
memujinya, seakan dirinya melayang ke kahyangan, apalagi jika lelaki
yang memuji itu adalah lelaki yang sangat ia kagumi. Disinilah kaum Adam
menang satu poin dari kaum Hawa.
Ukhti (Saudara perempuan),
Akankah kau gadaikan kesucianmu kepada lelaki yang belum tentu akan menjadi suamimu ?
Akankah parasmu yang indah itu kau halalkan untuk direbus dalam neraka
yang menyala hanya karena kau mengumbar kecantikanmu sehingga beribu
lelaki bermaksiat setelah melihatmu ?
Tidakkah kau malu kepada Dia yang telah menciptakanmu dengan
seindah-indah bentuk, bukan untuk pamer namun untuk mengabdi kepadaNya
dengan ketundukan yang utuh ?
Bangunlah cinta dengan kesejatian diri, jadilah orang yang layak untuk
dicintainya dan dicintaiNya. Hingga cinta itupun kekal hingga syurga.
Wallahua’lam
Saudaramu,
Setia Furqon Kholid
kholidhafidz@yahoo.co.id
No comments:
Post a Comment