Masjid
Islamic Center Samarinda Propinsi
Kalimantan Timur terletak di kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda,
Kalimantan Timur. Sisi
depannya berada di Jl. Slamet Riyadi No 1 Samarinda, sedang kanan kirinya
diapit oleh Jl. Anggi dan Jl. Meranti sedangkan bagian belakang berada di Jl.
Ulin, juga menghadap
ke sungai Mahakam. Sangat
mudah untuk menemukan Islamic Center Samarinda, lokasinya hanya +/- 2 km dari jembatan Mahakam.
Sejarah Masjid
Islamic Center Samarinda - Kaltim
Pembangunan Islamic Center diharapkan
dapat membangkitkan semangat kebersamaan dalam upaya menghadapi era global,
selain merupakan tuntutan masyarakat untuk Samarinda memiliki sebuah sarana
tempat ibadah yang memadai. Lokasi tempat berdirinya ini sebelumnya merupakan areal
penggergajian kayu milik PT. Inhutani I yang kemudian dihibahkan kepada
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Proyek
Islamic Center Samarinda didanai dengan dana APBD Pemerintah propinsi Kalimantan Timur dibawah Gubernur
Kaltim (saat itu) Suwarna Abdul Fatah.
Proses
perencanannya melibatkan konsultan
perencana arsitektur
PT. Anggara Architeam, perencana struktur PT. Perkasa carista
estetika, Perencana M&E
oleh PT. Meco
Systech Internusa dan perencana estetika
Biro Arsitektur Achmad Noe’man. Konsultan pengawas yang mengawasi
jalannya pembangunan ICS Kaltim dipercayakan kepada PT. Adiya Widyajasa
sedangkan pelaksanaan
pembangunannya dipercayakan
kepada Kontraktor PT.
Total Bangun Persada Tbk.
Proses
pembangunan Islamic Center Samarinda dimulai pada tanggal 5 Juli 2001 ditandai
dengan penekanan tombol pemancangan tiang pancang pertama proyek pembangunan islamic
Center Samarinda oleh Presiden Megawati Soekarno Putri pada tanggal 5 Juli 2001.
Dan tujuh tahun kemudian komplek Islamic Center Samarinda diresmikan oleh Presiden
RI, Dr. H. Susilo Bambang Yudoyono pada tanggal 16 Juni 2008.
Arsitektural
Masjid Islamic Center Samarinda
Rancangan
menara MICS di-ilhami dari menara masjid Nabawi di Madinah Almukarromah, dan
kubah utamanya di-ilhami masjid Haghia Sophia di Istambul – Turki. Menempati area
seluas +/- 8 hektar, menyediakan lahan terbuka bagi masyarakat kota Samarinda,
termasuk area parkir dan taman yang luas lengkap dengan pohon kurma yang
ditanam di halaman depan kawasan masjid menghadirkan kesan Timur Tengah di kota
Samarinda. Luas bangunan utama Islamic Center Samarinda seluas 43.500 m2, luas
bangunan 7.115 m2, luas lantai basement 10.235 m2, sementara lantai dasar
masjid seluas 10.270 m2, dan lantai utama seluas 8.185 m2, sedangkan luas lantai
mezanin 5.290 m2.
Angka Simbolis di Masjid Islamic Center Samarinda
MICS
dilengkapi dengan 7
menara terdiri dari satu
menara
utama setinggi 99
meter terpisah dari bangunan utama masjid. Ketinggian 99
meter menara utama tersebut bermakna
99 isim asmaul
husna atau 99 nama-nama
Allah. Menara utama tersebut terdiri
atas bangunan 15 lantai masing-masing lantai setinggi rata-rata 6 meter. Empat menara penjuru setinggi 70
meter dibangun di empat penjuru masjid ditambah dua menara gerbang yang
berada di sisi kiri dan kanan gerbang utama masing masing setinggi 57 meter. Enam menara ini
juga bermakna sebagai enam
rukun iman. Selain angka 99 dan angka 6 masih ada angka 33 di masjid ini
mewakili 33 biji tasbih yang diwakili oleh jumlah anak tangga menuju lantai
utama dari lantai dasar MICS.
Lantai
Basement MICS digunakan untuk area parkir kendaraan dengan kapasitas 200 mobil
dan 138 buah sepeda motor, toilet pria dan wanita untuk para jamaah. Dan Ground
water Tank (GWT) sebagai penampungan air bersih untuk toilet dan tempat wudhu. MICS
juga dilengkapi dengan Plaza Dalam (inner court yard) dan Plaza Luar mampu
menampung jamaah sebanyak 10.000 orang. Di samping kiri dan kanannya
difungsikan sebagai area parkir berkapasitas 391 mobil dan 430 sepeda motor. Di
Plaza ini disediakan keran keran air di sisi kiri dan kanan yang berfungsi
sebagai tempat wudhu.
Lantai
dasar Islamic Center Samarinda dipergunakan sebagai ruang pertemuan. Biasanya
dipakai untuk acara seminar dan resepsi pernikahan dengna daya tampung ruangan
mencapai 5000 undangan. Permukaan lantai masjid ini ditutup dengan granit
pilihan dengan aneka ragam corak menampilkan nuansa hangat namun tetap sejuk
dengan pemakaian AC di dalam ruangan.
Di
area lobi lantai dasar masjid ini juga menjadi tempat sebuah bedug berukuran
besar yang dibuat dari sebatang kayu dari hutan Kalimantan utuh berdiameter 180
senti meter, diameter yang bahkan lebih tinggi dari rata rata tinggi orang
Indonesia. Batang kayu untuk beduk yang tidak bulat sempurna membuat tampilan beduk
ini sedikit berbeda dan cukup unik. Beduk besar ini merupakan sumbangan dari
Bapak H. Suwarna (mantan) Gubernur Kalimantan Timur.
Dibelakang
beduk ini ditempatkan maket model Masjid Islamic Center Samarinda ini dalam sebuah meja
dari kaca, maket yang menjadi salah satu perhatian utama para
pengunjung masjid ini. sedangkan di ketinggian plafon masjid dipercantik dengan
lampu gantung dari bahan kuningan. Bahan kuningan yang dipakai pada lampu
gantung ini memberi sentuhan klasik dalam balutan teknologi modern.
Fasilitas
Masjid Islamic Center Samarinda
TK
Internasional, semula bangunan ini terdiri dari TK, Kantin dan
Koperasi. Kemudian disesuaikan fungsinya menjadi TK Internasional.
Bangunan
Utilitas, Bangunan ini terdiri dari Ruang Genset, Ruang Pompa,
GWT, Ruang Travo serta ruang penyimpanan BBM untuk Genset.
Poliklinik
Plus, Gedung poliklinik 1 lantai ini menerima pasien untuk
rawat inap, operasi dan bersalin.
Asrama,
gedung asrama terdiri dari asrama putra dan asrama putri. masing-masing
gedung terdiri dari 2 lantai. masing-masing lantai ada 13 kamar tidur.
Gedung
Serba Guna, Gedung ini berfungsi sebagai ruang pertemuan.
Rumah
Imam, Rumah imam ini nantinya sebagai rumah tinggal bagi
Imam masjid Islamic Center. Bangunan rumah imam terdiri dari kopel 2 rumah
berdampingan.
Rumah
Penjaga Masjid, Rumah penjaga masjid nantinya difungsikan bagi rumah
tinggal pengelola masjid islamic center. Terdiri dari bangunan kopel 2 rumah
berdampingan.
Tata
Lampu Masjid Islamic Center Samarinda (MICS)
Menyangkut
penerangan masjid di malam hari di Masjid Islamic Center Samarinda ini cukup
mendapat perhatian dari Imam Masjid Istiqlal Jakarta Prof Dr KH Ali Mustafa
Yakub saat bersama gubernur Kaltim Awang Faroek mengisi seminar sehari tentang
ibadah qurban di Ruang Ruhui Rahayu, pada hari Selasa 9 November 2010. Beliau memberi
saran agar bangunan megah tersebut tetap diberikan penerang yang cukup pada
malam hari.
Hal
tersebut sangat penting selain agar tetap memberikan keindahan di malam hari,
juga akan menghindari kemungkinan terjadinya pemanfaatan yang keliru oleh
masyarakat, Jika ini bisa dilakukan, justru daerah ini akan mendapat keuntungan
yang lebih besar. Selain memberi kesan positif, keindahan Islamic Center, siang
atau malam hari akan membantu kepentingan promosi daerah.
Saat
ini Masjid Islamic Center Samarinda dilengkapi dengan sistim tata lampu yang
sangat baik, menghadirkan Masjid Islamic Center Samarinda sebagai salah satu
pemandangan indah di gelap malamnya kota Samarinda. Kemegahan Masjid Islamic
Center Samarinda ini tampak begitu anggun dalam kemilau lampu yang
meneranginya, Tak salah bila warga kota Samarinda berbangga hati dengan salah
satu masjid termegah dan terindah di Asia Tenggara ini.
No comments:
Post a Comment