Muhammad,
ku dengar namamu membahana
menyemangati hati yang terluka
menumbuhkan kembali semangt yang tlah layu
menyuburkan kembali hati yang tlah lama beku
Muhammad...
ku memang belum pernah melihatmu
namun ceritamu abadi dalam sejarah
merasuk dalam setiap jiwa yang ikhlas berdakwah
Aku ingat...
kau kan yang pertama kali menjenguk kafir quraisy yang meludahimu ?
kau juga yang setiap hari memberi makan pada yahudi buta yang slalu mencaci maki dan mengata-ngataimu ?
kau juga bukan yang menyulam sendiri bajumu yang lusuh itu ?
Kau juga yang rela tikur di atas tikar yang kasar ?
kau juga yang rela tidak makan asal anak yatim itu kenyang ?
Muhammad, bukan hanya Michael Heart yang layak mendudukkan posisimu di urutan tertinggi "100 tokoh berpengaruh dalam sejarah"
Bahkan... Allah dan Malaikat pun bershalawat kepadamu.
Masih jelas terekam dalam ingatan
saat pertama kali kau berdakwah
seakan dunia begitu sesak
gelar "Al-Amin" pun tak mampu mengalahkan kebencian mereka
ya...
Deras air mataku mengalir
saat melihat penduduk Thaif yang kau seru itu
bukan tersenyum dan menerima
bahkan mencaci maki hingga melemparimu dengan batu dan kotoran
Pelipismu Muhammad... pelipismu bedarah... gigimu tanggal
hingga Jibril pun turun dan meminta izin untuk mengangkat bukit dan meluluhlantakkan penduduk Thaif yang tak tahu diri itu
Namun.....apa yang kau lakukan ?
AllahuAkbar !!! dari lisanmu yang suci
hanya kudengar lantunan do'a "Ya Allah ampuni mereka, jadikan anak keturunan Thaif sebagai penduduk yang mengagungkan namaMu"
Kubuka kembali catatan sejarah tentangmu
ternyata
kau pemuda yang tampan dan enerjik
dari keturunan yang terhormat
namun itu tak membuatmu sombong
dari kecil kau yatim piatu...
namun tak menyulutkan semangat kemandirianmu
12 tahun kau sambangi banyak negara tuk berniaga
25 tahun kau berani menikahi Khodijah denga mahar yang tak terkira
40 tahun genap sudah kedewasaanmu, Allah pun memilihmu tuk jadi utusanNya
23 tahun kau pimpin dan menangi puluhan peperangan
23 tahun pula kau ubah peradaban
dari jahiliyah menuju islam yang berkah
23 tahun pula kader terbaik tercetak
Ada Umar yang berani, hingga syaitan lari terbirit-birit melihatnya
Ada Abu Bakar yang shiddiq, hingga amalnya mengalahkan seluruh keimanan manusia
Ada Ali yang ceria dengan ilmunya, hingga dikenal sebagai gudang ilmu
Ada Mushab yang tampan, yang rela berpakaiancompang-camping demi memenangkan Tuhannya
Ada Abdurrahman bin Auf, saudagar kaya yang menopang agama dengan hartanya
Hingga...
saat agama ini tlah sempurna
entah mengapa kau sering sakit-sakitan
tanda-tanda perpisahan itupun semakin jelas
Kata-katamu pun menegaskan hal itu
Tapi kami masih belum percaya
sampai kau kumpulkan kami di suatu hari
dan menanyakan perihal hutang dan kesalahanmu
kami hanya berurai air mata mendengar lantunan katamu yang tulus
mengenang perjuanganmu menegakkan agamaNya
Ukasyah...
dia yang membuat kami jsemua geram
karena ingin memukulmu tanpa mengenakan baju
Umar pun gemertak giginya "pukul aku jika kau mau, jangan pukul kekasihku"
Ali pun mengacungkan pedangnya "Ukasyah, akulah yang selalu mendampingi nabi, cambuk saja aku"
Hasan dan Husein berloncatan ke depan "kami cucu nabi, pukuli saja kami"
Namun kau hanya tersenyum dan menenangkan mereka
Hingga kami bermandi air mata melihat tubuhmu yang suci dibuka
dan...
cambuk itu siap memukul tubuhmu yang suci
Ukasyah pun tak kuasa dan melepaskan cambuk itu lalu memeluk tubuhmu
"Muhammad kuingin kulit ini terus bersentuhan dengan kulitmu hingga masuk syurga"
AllahuAkbar !!!
Hari-hari setelah hari itu
tubuhmu melemah
ragamu payah
hingga hari itu... detik itu...
saat kau didatangi malaikat yang kan meimsahkan kau dan kami
kau berkata "Kemana Jibril ? Apapkah ia tidak mau melihatku lagi"
lalu Jibril datang dan kau bertanya "apa hakku di hadapan Allah duhai Jibril"
Jibril menjawab, "Syurga telah dibukakan semuanya untukmu, seluruh malaikat tlah siap menyambut kedatanganmu"
"Bukan itu Jibril, bagiamana dengan umatku??"
Jibril
menjawab, "aku dengar Allah berfirman, haram setiap manusia masuk
syurga kecuali jika umat Muhammad telah masuk ke dalamnya"
Lalu... sakit itu pun semakin menjadi
lirih kau berucap, "Sakit... sakit sekali sakaratul maut itu duhai Izrail, timpakan saja semuanya kepadaku, jangan pada umatku"
Di detik-detik penghabisanmu
dua kata terakhir dari mulutmu yang suci
"Ummati.... Ummati .........."
"Umatku....Umatku..........."
"Ya Nabi salam 'alaikaa
Ya Rasul salam 'alaikaa
Ya Habib salam 'alaika
Sholawatullah 'alaika"
Umatmu yang rindu dan ingin disyafa'atimu
Ini karya sendiri y?
ReplyDeleteKlo ada referensix disertakan Sumber referensinya akh.
itu dari buku jangan jatuh cinta tapi bangun cinta karya setia furqon....
ReplyDelete