Cadel atau cedal atau pelo merupakan ketidakmampuan seseorang untuk mengucapkan suatu
huruf, sehingga akan mengucapkan suatu huruf menjadi huruf lainnya (yang paling
umum adalah mengucapkan 'R' menjadi huruf 'L'. Ketidakmampuan
ini umumnya dialami pada usia anak-anak. Namun adapula orang yang cadel hingga
usia dewasa.
Dan
saya adalah termasuk penderita cadel hingga usia dewasa. Padahal kedua orang
tua dan saudara saya tidak ada yang cadel. Bahkan jika saya telusuri tidak ada
dalam keluarga besar saya yang cadel. Jadi saya anggap cadel bukanlah
keturunan.
Waktu
saat saya kecil, saya sering sekali menjadi bahan olok-olokan oleh kakak saya
dan saudara saya yang lain, lantaran saya tidak bisa mengucapkan huruf “R” dengan benar. Rasanya sakit hati dan
marah, apalagi ketika mereka mulai mengejek dan menertawakan saya karena tidak
bisa mengucapkan kalimat seperti “laler menclok pager didudut monine ler..”
Ketika
masuk SMP, saya masih sering mendapat ejakan oleh teman sekelas karena
kecadelan saya. Dan ini membuat saya sedikit minder terutama ketika disuruh
membaca teks atau menyiapkan kelas dan memberi
salam pada guru karena saya adalah ketua kelas. Saya sendiri tidak tahu, apa
sih asiknya mengejek kekurangan orang lain, toh saya juga tidak mengganggu
mereka. Walapun maksudnya hanya sekedar guyon, tidaklah seharusnya hal-hal
seperti ini dijadikan objek candaan.
Hingga
saat ini sudah semakin jarang orang-orang yang mengejek saya. Kalaupun ada yang
mengejek, palingan saya ikutan tertawa. Saya sadar tidak ada gunanya marah
kepada mereka, dan saya juga sudah menganggap bahwa cadel adalah sesuatu yang
unik dan merupakan anugerah, saya bangga karenanya.
Dan berikut saya ambil beberapa quote dari beberapa komen di blog yang
saya baca:
Eheem....
qw cuma mau bilang, Cadel itu bukan kutukan tapi malah sebaliknya itu adalah salah satu anugrah dari tuhan (Allah), sehrsnya kita brsukur Broo... ud di kasih nikmat berbicara dibandingkan yang enga dpt nkmt entu.. alias Bisuu..,lg pula mungkin hanya di dunia nih aja??? "Tetap Semangatts"
Ternyata byk jg yg senasib sama gw..hehe.. Kalo gw sih tergantung mood aja..kalo mood lg bagus, dihina-hina ga bs blg err,gw bawa ketawa aja.. tapi kalo mood lg ga bagus,rasanya nyakitin hati.. walopun mulut tetap tersenyum.. Tapi Sueeerr..walopun lg mood bagus ato nggak..tetep aja pasti berbekas dihati..ceileeehhh.. Gw ingat waktu kul dulu,gw lg presentasi di dpan kelas n dipotong sm dosen "Kamu cadel ya?" trus gw jwb dg bangganya "iya pak!! ini kan anugerah pak!!" trus dosen gw jwb "iya..saya tahu,saya cuma nanya".. oohh..begitu hebatnya gw.. (narsis mode on) so walopun gw cadel,gw tetep bs meyakinkan swaktu wawancara kerja n akhirnya gw diterima di perush.BUMN ternama.. Tapi tetep.. Menghina org cadel adalah DOSA YG SANGAT BESAR...
Setelah
membaca dari berbagai sumber ternyata cadel disebabkan karena beberapa hal,
yaitu diantaranya
karena kelainan fisiologis dan faktor anatomi. Cadel yang disebabkan oleh kelainan
fisiologis jumlahnya sangat sedikit. Sedangkan faktor anatomi penyebabnya
dibedakan menjadi tiga, yakni gangguan pada bagian pendengaran; gangguan pada
otak (pusat bicara di otak); dan gangguan di wilayah mulut (kelaianan bentuk
langit-langit, lidah dan lainnya).
Ada yang menyebutkan cadel bisa sembuh dengan banyak berlatih cara
pengucapan yang benar atau pola pengasuhan orang tua yang benar dengan tidak
berkata cadel dibuat-buat terhadap anak, sehingga anak tidak menirunya. Tapi
satu hal saran saya jika menemui anak yang cadel, jangan ejek atau tertawai,
karena ini hanya akan membuat anak tersebut menjadi minder.
Satu hal yang pasti
Satu hal yang pasti
Dunia tidak akan runtuh hanya gara-gara kita tidak bisa mengucapkan huruf R.
SUMBER
No comments:
Post a Comment